Rabu, 16 November 2016

ARTIKEL ASATIDZ

KAUM SUFI DAN JIHAD . ----------------------------------------------------------------- Kelak Umat Islam akan dihinggapi suatu "penyakit" yang bernama "Wahn" . Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rosul SAW : عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ : " يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا " . فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ .. ؟ . قَالَ : " بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ " . Tsauban r.a. berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Hampir tiba suatu masa di mana bangsa-bangsa dan seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka.” Maka salah seorang sahabat bertanya “Apakah dari karena kami sedikit pada hari itu?” . Nabi SAW menjawab, “Bahkan kalian pada hari itu banyak sekali, tetapi kalian umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut 'rasa takut terhadap kalian' dari hati musuh-musuh kalian , dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’.” Seorang sahabat bertanya, “Apakah wahan itu hai Rasulullah?” Nabi menjawab : “Cinta dunia , dan takut mati.” ( HR Imam Abu Daud ) . Maka diantara Umat Islam yang selamat dari penyakit tersebut adalah para "Sufi" . Mereka dari zaman ke zaman selalu menjadi pasukan terdepan dari para Mujahidin . Merekalah orang - orang yang amat merindukan ridho ALLOH , sehingga "mati syahid" benar - benar menjadi dambaan bagi mereka . Karena tersebut jelas didalam Al - Quran , tentang kemuliaan bagi para "Syuhada" : وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (169) فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (170) يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ (171) " Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan ALLOH itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi TUHAN - nya dengan mendapat rezeki (169) . Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia ALLOH yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (170). Mereka benar - benar bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari ALLOH , dan bahwa ALLOH tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman (171) " . ( Surah Aali 'Imron : 169 - 171 ) . A . PERBEDAAN AHLI SUFI DAN AHLI FITNAH -------------------------------------------------------------------------- DALAM JIHAD . ---------------------------- Anda pasti kenal ISIS ... siapa yang mereka perangi ...? Mereka satu kelompok manusia yang menganggap diri sebagai "Mujahidin" , tapi justru yang paling banyak yang mereka bunuh adalah Muslimin . Pekik "ALLOHU AKBAR" mereka justru saat memerangi negeri Muslim .... dan pernahkah mereka menggempur negara Israel ... ? Inilah salah satu fitnah diakhir zaman , yang pernah disabdakan Nabi SAW , yakni dalam suatu hadits : عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ بَعَثَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَهُوَ بِالْيَمَنِ بِذَهَبَةٍ فِي تُرْبَتِهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَسَمَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَرْبَعَةِ نَفَرٍ الْأَقْرَعُ بْنُ حَابِسٍ الْحَنْظَلِيُّ وَعُيَيْنَةُ بْنُ بَدْرٍ الْفَزَارِيُّ وَعَلْقَمَةُ بْنُ عُلَاثَةَ الْعَامِرِيُّ ثُمَّ أَحَدُ بَنِي كِلَابٍ وَزَيْدُ الْخَيْرِ الطَّائِيُّ ثُمَّ أَحَدُ بَنِي نَبْهَانَ قَالَ فَغَضِبَتْ قُرَيْشٌ فَقَالُوا أَتُعْطِي صَنَادِيدَ نَجْدٍ وَتَدَعُنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي إِنَّمَا فَعَلْتُ ذَلِكَ لِأَتَأَلَّفَهُمْ فَجَاءَ رَجُلٌ كَثُّ اللِّحْيَةِ مُشْرِفُ الْوَجْنَتَيْنِ غَائِرُ الْعَيْنَيْنِ نَاتِئُ الْجَبِينِ مَحْلُوقُ الرَّأْسِ فَقَالَ اتَّقِ اللَّهَ يَا مُحَمَّدُ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَنْ يُطِعْ اللَّهَ إِنْ عَصَيْتُهُ أَيَأْمَنُنِي عَلَى أَهْلِ الْأَرْضِ وَلَا تَأْمَنُونِي قَالَ ثُمَّ أَدْبَرَ الرَّجُلُ فَاسْتَأْذَنَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ فِي قَتْلِهِ يُرَوْنَ أَنَّهُ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا قَوْمًا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ لَئِنْ أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ " . "Dari Abu Sa’id Al Khudri ia berkata; Ketika Ali bin Abi Thalib berada di Yaman, dia pernah mengirimkan emas yang masih kotor kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu emas itu dibagi-bagikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada empat kelompok. Yaitu kepada Aqra` bin Habis Al Hanzhali, Uyainah bin Badar Al Fazari, Alqamah bin Ulatsah Al Amiri, termasuk Bani Kilab dan Zaid Al Khair Ath Thay dan salah satu Bani Nabhan. Abu Sa’id berkata; Orang-orang Quraisy marah dengan adanya pembagian itu. kata mereka, Kenapa pemimpin-pemimpin Najd yang diberi pembagian oleh Rasulullah, dan kita tidak dibaginya? maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menjawab : "Sesungguhnya aku lakukan yang demikian itu, untuk membujuk hati mereka " . Sementara itu, datanglah laki-laki berjenggot tebal, pelipis menonjol, mata cekung, dahi menjorok dan kepalanya digundul. Ia berkata, Wahai Muhammad! Takutlah Anda kepada Allah! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : "Siapa pulakah lagi yang akan mentaati Allah, jika aku sendiri telah mendurhakai-Nya? Allah memberikan ketenangan bagiku atas semua penduduk bumi, maka apakah kamu tidak mau memberikan ketenangan bagiku ? " . Abu Sa’id berkata; Setelah orang itu berlaku, maka seorang sahabat (Khalid bin Al Walid) meminta izin kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk membunuh orang itu. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda : "Dari kelompok orang ini, akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca Al Qur`an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala; mereka keluar dari Islam seperti panah yang meluncur dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan kumusnahkan mereka seperti musnahnya kaum ‘Ad " . (HR Muslim 1762) . Juga dalam sabda Nabi SAW berikut ini .... ُ يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنْ أُمَّتِي يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَيْسَ قِرَاءَتُكُمْ إِلَى قِرَاءَتِهِمْ بِشَيْءٍ وَلَا صَلَاتُكُمْ إِلَى صَلَاتِهِمْ بِشَيْءٍ وَلَا صِيَامُكُمْ إِلَى صِيَامِهِمْ بِشَيْءٍ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ يَحْسِبُونَ أَنَّهُ لَهُمْ وَهُوَ عَلَيْهِمْ لَا تُجَاوِزُ صَلَاتُهُمْ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ ... الحديث " . “ Akan muncul suatu sekte/firqoh/kaum dari umatku yang pandai membaca Al Qur`an. Dimana, bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan mereka. Demikian pula shalat kalian daripada shalat mereka. Juga puasa mereka dibandingkan dengan puasa kalian. Mereka membaca Al Qur`an dan mereka menyangka bahwa Al Qur`an itu adalah (hujjah) bagi mereka, namun ternyata Al Qur`an itu adalah (bencana) atas mereka. Shalat mereka tidak sampai melewati batas tenggorokan. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya ” . (HR Muslim 1773) . Maka diantara kaum yang paling dimusuhi oleh ahli fitnah tersebut , adalah kaum Sufi . Mereka menganggap Kaum Sufi adalah ahli bid'ah , sesat dan menyesatkan . Sampai mereka memfitnah bahwa : " Ulama sufi tidak pernah mengikuti peperangan jihad fisabilillah, mereka hanya sibuk dengan ibadah dan melupakan kewajiban jihad " . Mereka mencoba untuk menghilangkan sejarah yang pernah diukir oleh pembesar-pembesar sufi yang ikut dalam perjuangan melawan kafir-kafir penjajah negeri islam, mereka memutar balikkan fakta yang ada, selanjutnya mereka membanggakan diri dengan menyebut sebagai pahlawan yang mati-matian menyerang musuh islam dan mengobarkan panji jihad, mereka adalah musuh Amerika yang tidak takut mati, musuh umat kristen yang gagah berani, ditangan mereka berdirinya syari`at, merekalah kelompok yang benar dan berjaya mendapatkan naungan surga .... ???? Tetapi apakah jihad mereka sesuai dengan peraturan Al - Qur`an dan sunnah Nabi SAW .... ? Kenapa banyak umat islam yang mereka bunuh dengan letupan bom , dan berapa banyak nyawa melayang dengan serangan bom rakitan yang diledakkan oleh mereka ... ? Berapa banyak perempuan yang jadi janda hanya karena tidak faham makna jihad sebenarnya ... ? Berapa banyak anak-anak menjadi yatim karena bom bunuh diri mereka ... ? Iraq , mereka hancurkan atas nama Jihad ... !!!! Suriah , mereka luluh lantakkan atas nama Jihad .... !!!! Yaman , mereka gempur atas nama jihad ... !!! Somalia menjadi tempat darah bersimbah hanya atas nama jihad, yang mati juga orang islam, yang diperangi juga orang islam, inikah jihad mereka ... ? Dan yang tak akan penulis lupakan adalah : " Peristiwa diHari kamis , tanggal 22 Maret 2013 malam jum'at, saat Syaikh Al Buthi mengisi kajian tafsir Al- Quran secara rutin di Masjid Al - Iman , Mazra’a , Damaskus Suriah saat kajian berlangsung ... tiba - tiba seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan bom di tengah-tengah majelis ilmu tersebut .... " . Dan sekali lagi atas nama Jihad ....????? Padahal Rasulullah SAW melarang kita untuk membunuh kafir dzimmi ... bagaimana pula mereka yang membunuh umat islam ... bahkan Ulamanya ... ??? Untuk itu inilah perbedaan "Jihad" nya Ahli Sufi dan Ahli Fitnah . Para ulama sufi dari dahulunya memang sudah dikenal tangguh di medan perang, mereka tidak pernah takut mengikuti peperangan, tetapi mereka tidak suka membesar-besarkan keikutsertaan mereka di dalam peperangan, karena hal tersebut bisa membuat niat tidak ikhlas. Sebab itulah Imam Bukhari meletakkan hadits niat di dalam bab berjihad fisabilillah, karena niat yang ikhlas dalam bejihad sangat penting sekali, orang yang mati dalam peperangan fisabilillah jika tidak memiliki niat yang ikhlas maka dia mati sia-sia tidak mendapatkan gelar syahid. Dalam sebuah hadits ada disebutkan tentang tiga macam orang yang ditolak amalannya dinegeri Akhirat , diantaranya adalah seseorang yang merasa telah berjihad , sebagaimana Nabi SAW sabdakan , pada hadits shohih yang diriwayatkan oleh Al - Imam Muslim : " إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ جَرِيءٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ ... الحديث " . "Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat ialah seseorang yang mati syahid, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas, lantas DIA ( ALLOH SWT -dan ALLOH MAHA MENGETAHUI ) berfirman : 'Apa yang telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku? Dia menjawab: 'Saya berjuang dan berperang demi Engkau ya Allah sehingga saya mati syahid.' ALLOH berfirman: 'Dusta kamu, sebenarnya kamu berperang bukan karena untuk - KU , melainkan agar kamu disebut sebagai orang yang berani. Kini kamu telah menyandang gelar tersebut.' Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka .... (ilaa akhiril hadits ) " . B . MUJAHID - MUJAHID YANG SUFI . ------------------------------------------------------------- Tokoh - tokoh Sufi yang berperan pada kancah Jihad fi SabiliLLAAH dari zaman ke zaman tak terhitung jumlahnya . Mulai dari masa para Sahabat RA , sampai dimasa kita sekarang ini . Yakni yang pernah penulis singgung diawal - awal risalah ini , yaitu tentang kelompok Sahabat Nabi SAW yang bernama "Ahlus Suffah" , mereka orang - orang yang sangat tekun ibadah kepada TUHAN - nya . Tapi bila ada satu masalah menimpa umat , mereka berada dibarisan depan untuk berjuang . Bila keadaan sedang genting , mereka tidak tidur untuk menjaga keamanan negeri . Sebagaimana Nabi SAW bersabda : " ادعوا أهل الصفة .. " . " Panggillah oleh kalian , para ahli suffah ... " , yakni saat negeri sedang berada dalam ketegangan . Sampai dimasa Daulah 'Abbasiyyah , saat Khalifah Al - Mutawakkil mengumandangkan Jihad keseantero pelosok negeri , para Sufi pun "turun gunung" , mendaftar sebagai pasukan terdepan dalam pertempuran . Juga dimasa Al - Imam Al - Ghazali ( abad ke-5 H ) , Beliau pernah mengancam Raja Maghrib ( Marokko) , yakni Yusuf Tasyfin yang enggan turun berjihad . Dan tak ketinggalan , Asy - Syaikh Al - Akbar Muhyiddin Ibnu 'Arobi , yang "menggerakkan" Raja Kamil untuk berjihad melawan tentara salib . Maka untuk menepis fitnahan dari para "khawarij modern" , bahwa kaum Sufi adalah kaum yang "malas berjihad" , pentinglah kita ketahui beberapa tokoh Sufi yang memimpin langsung perang Jihad , atau ikut serta dalam jihad tersebut , bahkan yang memperoleh "Syahid" dimedan pertempuran . Untuk itu penulis akan sebutkan 10 Sufi yang masyhur dikenal dari zaman ke zaman . Tentunya jumlah ini tidak dapat mewakili dari para Sufi yang masyhur tersebut . Namun karna ruang penulisan yang sangat singkat dalam Risalah ini , penulis hanya dapat mengutip satu ungkapan "Qoidah Fiqih " : " ما لا يدرك كله لا يترك كله " . " Sesuatu yang tidak dapat didapati keseluruhannya ... jangan pula ditinggalkan seluruhnya " . Sepuluh Tokoh tersebut ialah : 1 . Asy - Syaikh Syaqiq Al - Balkhiy (w. 194 H / 810 M) . ------------------------------------------------------------------------------------- Beliau seorang "Mursyid" yang terjun ke medan Jihad , tanpa peduli ditempat mana beliau kan mendapatkan Syahid . Saat pedang berdentingan beradu ... saat panah terlempar dari busurnya ... saat tombakpun mencari sasarannya ... Beliau masih sempat bertanya kepada seorang kawan disisinya : " Apakah engkau merasa bahagia saat ini , sebagai mana kebahagiaanmu saat malam pertama pernikahanmu ...? " . Kawannya menjawab : " Demi ALLOH ... tidak ..." . Asy - Syaikh Syaqiq berkata : " Akan tetapi saya ... demi ALLOH ... saat ini saya merasa bahagia sebagaimana dimalam pertama pernikahanku .... " . Akhirnya beliaupun memperoleh Syahid , setelah bertempur dengan gagah berani bagaikan singa yang tak mengenal takut sedikitpun . 2 . Asy - Syaikh Hatim Al - Ashom (w. 237 H / 751 M) . ------------------------------------------------------------------------------------- Beliau Ulama Sufi yang sangat masyhur , baik ilmu , maupun kesholehannya . Dalam suatu pertempuran sengit , Beliau sempat dibanting musuh , hingga jatuh terkapar . Tapi saat musuh mencari pisau untuk menyembelihnya , Asy - Syaikh Hatim malah berkata : " Sedikitpun hatiku tidak disibukkan oleh ancaman bahaya dari musuh ini . Yang aku fikirkan hanyalah hukuman apa yang akan ALLOH jatuhkan / putuskan atas diriku ... " . Dalam keadaan yang sangat genting tersebut , tiba - tiba sebuah anak panah menyambar musuh , tepat mengenainya hingga mati dan Asy - Syaikh Hatim pun selamat , Beliau bangkit kembali meneruskan pertempuran dengan sangat gagah berani . 3 . Imam - imam Sufi dalam perang salib . ----------------------------------------------------------------- Solahuddin Al - Ayyubi sebagai Panglima Besar Islam dalam perang salib , selalu dibantu oleh para Imam - imam Sufi . Hal itu dikarenakan mereka para sufi memiliki peran amat besar dalam gerakan jihad melawan pasukan Salib . Sebagaimana ditegaskan oleh Asy - Syaikh Syauqi Dhaif , seorang tokoh sufi : " Sesungguhnya orang - orang zuhud kami, orang-orang sufi kami, mereka berpandangan bahwa termasuk kesempurnaan tashawuf mereka dan zuhud mereka adalah berjihad terhadap musuh dan melakukan ribath di perbatasan hingga jika perang dikumandangan mereka masuk dalam barisan memerangi musuh agama yang hanif ini dan mencari syahid.” (Ahsr Ad Dual wa Al Imarat Mishr wa Syam, hal. 3) . Demikian juga ribath, bangunan tempat para sufi tinggal dan melaksanakan ibadah juga berfungsi sebagai tempat mereka berjaga. Sehingga ketika jihad dikumandangkan mereka segera bergabung dengan para mujahidin. (lihat, Al Bidayah wa An Nihayah, 13/58) Adapun para Tokoh Sufi yang menjadi penggerak , pemimpin dalam perang salib , diantaranya : a . Asy - Syeikh Ruslan Ad Dimasqi . ------------------------------------------------------ Ribath Syeikh Ruslan Ad Dimasqi dibangun di luar pagar kota Suriah. Posisinya seperti bangunan untuk penjagaan yang memiliki penjaga perbatasan yang setiap malam mengelilingi luar pagar Damaskus setelah gerbangnya ditutup. Dengan demikian tidak ada musuh yang dapat melakukan serangan secara tiba-tiba. Para murid hilir mudik ke ribath guna mempelajari pengetahuan agama, juga berlatih tata cara berperang. (Lihat, Siyar A’lam An Nubala, 15/144) b . Asy - Syaikh Hayat bin Qais Al Harrani . ----------------------------------------------------------------- Nuruddin Zanki gemar mengunjungi Hayat bin Qais Al Harani. Disamping bertabaruk, ia juga meminta doa kepada ulama sufi ini. Ulama inilah yang memberi dukungan Nuruddin dalam jihad melawan pasukan Salib dan ia selalu berdoa untuknya. (Lihat, Siyar A’lam An Nubala, 15/371) . c . Asy - Syaikh Abu Al Hasan Al Maqdisi . ---------------------------------------------------------------- Asy - Syaikh Abu Hasan Al Maqdisi adalah seorang ahli sejarah dan sesorang sufi yang juga meninggalkan sejumlah karya. (Lihat, Mu’jam Al Muallifin, 3/413) Ulama sufi ini juga ulama yang sering dikunjungi oleh Nuruddin Zanki. Al Maqdisi yang mendorong Nurruddin agar membebaskan Al Azzaz. Tidak hanya sebatas itu, setelah berhasil meyakinkan Nuruddin mengenai serangan terhadap kota ini, Al Maqdisi pun memberi petunjuk mengenai strategi dalam memperebutkan benteng di kota tersebut. (Bughyah Ath Thalab, 1/4419) d . Asy - Syaikh Abdurrahman Al - Halhuli . ---------------------------------------------------------------- Asy - Syeikh Abdurrahman Al Halhuli adalah salah satu ulama sufi, yang mana saat itu bersama Syeikh Yusuf Fandalawi seorang ulama faqih Maliki, ketika pasukan Salib sudah berada di posisi lebih dekat. Akhirnya kedua ulama ini menyongsong pasukan Salib untuk melakukan perlawanan, sampai kedua-duanya terbunuh. (Al I’tibar, hal, 127) e . Asy - Syeikh Sufi Al Jazirah . ------------------------------------------------- Al - Hafidz Ibnu Atsir menyampaikan bahwa Nuruddin Zanki memiliki hubungan amat dekat dengan seorang syeikh sufi yang tinggal di Al Jazirah, yakni wilayah antara sungai Dajlah dengan sungai Eufrat. Nuruddin selalu mendengar kata-kata syeikh sufi ini. Hingga pada suatu saat syeikh sufi ini melihat bahwa Nuruddin banyak bermain bola dengan menggunakan kuda-kuda yang biasa digunakan untuk berjihad. Sufi ini pun menegur Nuruddin arena aktifitas tersebut. Maka Nuruddin pun menjawab bahwa hal itu dilakukan bukan untuk permainan semata, namun agar kuda-kuda senantiasa bergerak, hingga suatu saat jika perlu digunakan untuk berjihad maka kuda-kuda itu pun siap. (Lihat, Al Bahir, hal. 164,165) f . Asy - Syaikh Abu Umar Al Maqdisi . ----------------------------------------------------------- Asy - Syaikh Abu Umar Al Maqdisi adalah seorang syeikh sufi yang mengikuti sebagian besar pertempuran Shalahuddin Al Ayubi, termasuk peperangan Hittin dan pembebasan Bait Al Maqdis. (lihat, Al Nidayah wa An Nihayah, 13/58,59) . g . Asy - Syeikh Ahmad Al Maqdisi . ------------------------------------------------------ Asy - Syeikh Ahmad Al Maqdisi juga seorang ulama sufi yang menyertai pertempuran Shalahuddin Al Ayubi tatkala membebasan Bait Al Maqdis. Ulama ini juga dikenal sebagai Abu Tsaur, karena ia menunggangi seekor banteng (tsaur) ketika berperang melawan pasukan Salib. (lihat, Al Ans Al Jalil, 2/238) h . Asy - Syaikh Abdullah Al Yunini . ------------------------------------------------------- Asy - Syaikh Abdullah Al Yunini dijuluki sebagai Asad Asy - Syam, (singa Syam) . Julukan ini diberikan karena keberaniannya dalam peperangan melawan pasukan Salib . Para ulama sendiri menyebutkan bahwa Al Yunini ulama yang bermujahadah dalam ibadah dan memiliki banyak karamah. (Al Bidayah wa An Nihayah, 13/93) Dua Syaikh berikut , adalah Mujahid yang juga ikut dalam perang salib . Tapi karena kemasyhuran namanya dikalangan "Tholabah" saat ini , dimana Beliau berdua merupakan Ulama yang banyak disebut dalam kitab - kitab fiqih maupun Tasawwuf Maka penulis menjadikan tersendiri pembahasannya untuk lebih mengenal Beliau berdua dalam Jihad Fi SabiliLLAAH . 4 . Asy - Syaikh Muhammad 'Izzuddin bin AbdisSalam . -------------------------------------------------------------------------------------- Sulthonul Ulama Al - Mujtahid Izzuddin Abdussalam merupakan seorang sufi yang hebat dan berani, beliau merupakan ulama yang sangat ditakuti dan di segani, tidak hanya ahli dalam ilmu agama tetapi juga ikut tampil didalam peperangan melawan musuh islam, keberaniannya juga terlihat dihadapan para pemerintahan islam yang tidak patuh terhadap ajaran agama . Beliau juga selalu mengikuti pengajian Syeikh Abul Hasan Asy - Syadzili dan sangat menghormatinya . Diantara peperangan yang Beliau ikuti adalah : a ) Perang Salib yang terjadi di kota Mansurah . Yakni dalam usaha menghadang pasukan musuh yang datang melalui kota Dimyath menuju kota Kairo . Dalam peperangan ini , Beliau beserta Asy - Syeikh Abul Hasan Asy - Syadzili ikut terjung langsung ke medan jihad sehingga tertawannya Raja Lois IX . Diantara peristiwa yang sangat dikenang ketika itu adalah teriakan Syeikh Izzuddin kepada angin ketika melihat banyaknya kapal-kapal perang Kerajaan Prancis yang menghadap ke dermaga Dimyath, dengan suara yang kuat Syeikh Izzuddin berkata : ”Wahai angin hancurkan meraka ... “ . Maka ketika itu juga angin menghancurkan kapal-kapal perang Kerajaan Prancis, sehingga seorang prajurit muslim mengatakan : "Segala puji bagi ALLOH yang telah melihatkan kepada kami dari golongan umat Nabi Muhammad SAW yang telah ALLOH mudahkan untuk mengendalikan angin " . b) Peperangan melawan pasukan Tatar . Saat pasukan Tatar telah menguasai Baghdad dan ingin menuju Syam, mendengar kabar kedatangan tentara Tatar yang tidak berprikemanusian dan terkenal biadab . Maka Sultan Saifuddin Quthruz mempersiapkan tentera untuk menyerang pasukan Tatar, tetapi serangan tersebut setelah hari raya . Untuk itu Asy - Syeikh Izzuddin menyeru kepada Sulthan agar menyerang mereka ketika bulan ramadhan dan menjanjikannya dengan kemenangan . Janji tersebut menjadi kenyataan sehingga pasukan Tatar ( Mongolia ) kalah didalam peperangan Ainul Jalut pada tahun 658 hijriyah. Beliau sendiri meninggal dunia tahun 660 hijriyah . ( Kitab Bayan Al - Jazim : 133 , Husnul Muhadharah Fi Tarikh Mesr wal Qahirah : 1 / 142, Maktabah al-`Ashriyah Lubnan ) . 5 . Al - Imam Abu Al - Hasan Asy - Syadziliy . ---------------------------------------------------------------- Beliau adalah Imam Sufi yang agung , yang telah berhasil menggabungkan ilmu hakikat dan syari`at, dan Beliau juga seorang "Wali Qutub" pada zamannya . Jejak Beliau dalam Jihad yakni Beliau mengikuti peperangan yang terjadi di Kota Mansurah ( Mesir ) pada tahun 642 hijriyah. Walaupun umur beliau telah melewati enam puluh tahun, mata beliau telah buta tetapi tidak mematikan semangatnya untuk menyertai jihad fisabilillah. Siang malam beliau berdo`a agar ALLOH memberikan kemenangan dalam peperangan melawan pasukan Salib yang datang melalui kota Dimyath. Akhirnya pada suatu malam beliau mendapat kabar gembira dari Rasulullah saw dalam mimpinya tentang kemenangan umat islam. Sulthonul ulama 'Izzuddin bin Abdissalam meminta pasukan Islam mendengarkan kabar gembira dari Asy - Syeikh Abu Hasan Syadzili sehingga kabar gembira tersebut menjadi kenyataan yang indah, pasukan salib dapat dikalahkan bahkan Raja Lois IX ditawan oleh umat islam dan diletakkan dirumah Ibnu Luqman dikota Mansurah ini terjadi pada tahun 648, tempat ini masih ada sampai sekarang, Asy - Syeikh Abu Hasan meninggal dunia pada tahun 656 hijriyah dan dikuburkan di Humaisara. ( Kitab Bayan Al - Jazim Anna Tasawuf litazkiyatil Insan Nahjul Lazim karya Sa`id Abul `As`ad : 132, Tabaqat Syadzuliyah al-Kubra karya Abu Ali Hasan bin Muhammad al-Faasi : 20. Husnul Muhadharah Fi Tarikhi Mesr Wal Qahirah Karya Imam Sayuti : 1 /401 ) . 6 . As - Sulthon Muhammad Al - Fatih ---------------------------------------------------------- Sultan Muhammad II yang lebih dikenal dengan sebutan As - Sultan Muhammad al - Fatih (Pembuka Konstantinopel) adalah Seorang Sultan , seorang Mujahid , sekaligus seorang Sufi . Beliaulah orang yang pernah disabdakan Nabi SAW tentang kemuliaannya , yakni dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al - Imam Ahmad RH , bahwa Nabi Muhammad SAW pernah besabda : " لتفتحن القسطنطينية فلنعم الامير اميرها و لنعم الجيش ذلك الجيش " . “Konstantinople akan ditakluki oleh tentera Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja, dan tenteranya adalah sebaik-baik tentera " . As - Sulthon Muhammad al - Fatih , pertama menjabat sebagai pengganti raja sementara , pada pemerintahan daulah Islam , adalah pada tahun 1444 M , ketika baru berusia 12 tahun. Ketika itu ayahandanya yaitu Sultan Murad ada urusan di luar kerajaan. Tugas ini dijalankannya dengan baik selama hampir 3 tahun. Pada tahun 1451 M , ketika usianya 19 tahun, barulah Beliau secara resmi menjawat jawatan khalifah. Kesufian As - Sulthon Muhammad Al - Fatih . ----------------------------------------------------------------------- As - Sulthon Muhammad Al - Fatih sedari kecil telah gemar melakukan "Riyadhoh" dengan pengawasan seorang "Mursyid" . Memperbanyak sholat Sunnah , berpuasa sunnah , membaca Al - Quran , terbiasa dengan wiridan , telah menghiasi kehidupan Beliau sedari kecil , bahkan sebelum masuk usia baligh . Ketika Beliau berhasil menguasai Konstantinopel ( Turki ) , sampailah waktu untuk tentera Islam untuk mengerjakan Sholat Jumat yang pertama kalinya di sana. Tapi timbul satu masalah, siapakah yang pantas menjadi Imam dan Khotib dalam Sholat Jumat tersebut .... ? Maka Sultan Muhammad al-Fateh bertitah kepada para prajuritnya : “Siapa diantara kalian yang pernah meninggal solat fardhu setelah baligh , dipersilahkan untuk duduk !!! " . Ternyata tidak ada seorang pun dalam ribuan perajurit itu yang duduk. Artinya , seluruh pasukan Sultan Al - Fatih , adalah orang - orang yang tidak pernah meninggalkan kewajiban Sholat fadhu lima waktu . Inilah salah satu ciri sebaik-baik tentera sebagaimana yang disabdakan Nabi SAW . Kemudian Beliau berkata lagi kepada para pasukannya : “Siapa diantara kalian yang pernah meninggalkan solat rawatib (sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu) setelah baligh, dipersilahkan duduk !!! " . Ternyata hanya sebahagian daripada tenteranya yang duduk . Terakhir Beliaupun berkata : “Siapa diantara kalian yang pernah meninggalkan Sholat sunnah tahajjud setelah baligh , dipersilahkan duduk !!! " . Ternyata semua tenteranya duduk, kecuali Sultan Muhammad Al - Fatih sendiri yang berdiri . Akhirnya Beliaulah seorang yang paling pantas untuk memimpin Sholat Jumat pertama di Konstantinopel tersebut . Dan hal ini menunjukkan bahwa Beliau sebagai pimpinan tertinggi pasukan , tidak pernah meninggalkan solat fardhu, solat rawatib dan solat tahajjud sejak dia cukup umur. Alangkah luar biasanya ketaqwaan Beliau dan para prajuritnya , yang mungkin tidak dapat kita temukan lagi pada masa kita sekarang ini . Sultan Muhammad Al - Fatih sangat gemar memakai sorban , begitu juga dengan tentera dan rakyat Turkistan ketika itu. Selain daripada mempraktekkan sunnah, sorban besar mereka itu tidak lain ialah kain kafan mereka sendiri. Hal ini menunjukkan kecintaan mereka kepada syahid dan sunnah . Oleh karena itu semua tentara Islam pada zaman itu mengenakan serban . 7 . Asy - Syaikh Abdul Hamid Herutjokro Kabirul Mu'minin ---------------------------------------------------------------------------------------- Beliau lebih dikenal dengan sebutan : " Pangeran Diponegoro " . Dan nama kecil Beliau adalah Mas Ontowiryo . Beliau lahir pada tanggal 17 Nopember 1785 . Ayah beliau adalah Hamengkubuwono III ( Sayyid Husein bin Alwy Baabud ). Sejatinya , Beliau enggan dipanggil Pangeran . Beliau adalah seorang Syaikh / Mursyid yang sangat memiliki "ghiroh" terhadap Islam . Untuk itu rasa muak kepada penjajah kafir (Belanda) , yang mulai masuk - masuk istana seenaknya , membuat Beliau lebih senang berada di Tegal Rejo . Suatu daerah di Jogja , tempat dimana Beliau dibesarkan oleh sang nenek , yakni Nyi Ageng , janda dari Hamengkubuwono 1 . Di Tegal Rejo inilah , Asy - Syaikh Abdul Hamid belajar ilmu - ilmu Syariat , langsung dari para Ulama yang didatangkan Nyi Ageng dari Tanah Arab . Kitab Ihya' nya Al - Imam Al - Ghazali dan kitab Tuhfah , yakni kitab Syarah Minhaj Ath - Tholibin , akhirnya dapat Beliau kuasai . Hingga selanjutnya .... sebagai seorang mu'min yang teguh ketaqwaannya , lambat laun Beliau tak sanggup akan perlakuan penjajah kafir yang semena - mena . Maka meletuslah "Perang Jawa" , tahun 1825 - 1830 M . Para ahli sejarah mengatakan tentang perang Jihad yang dilakukan oleh Asy - Syaikh Abdul Hamid dan murid - muridnya , yang dibantu oleh hampir seluruh rakyat jawa tersebut : " Belum pernah ada pemimpin dijawa yang mendapatkan dukungan sedemikian rupa dari rakyatnya , selain Pangeran Diponegoro ( Asy - Syaikh Abdul Hamid ) " . Tapi taqdir dari ALLOH SWT , menentukan , Beliau harus diasingkan ( karna sebab kelicikan kaum kuffar ) ke menado dan wafatlah Beliau disana . Inilah tujuan dari para Mujahid ... keridhoan dan kecintaan kepada ALLOH saja yang diharapkan . Segala usaha ... fikiran ... harta ... nyawa ... telah pula diserahkan . 8 . Tuanku Imam Bonjol . ----------------------------------------- Nama asli Beliau adalah Muhammad bin Shahab . Beliau lahir pada tahun 1772 M . Ayah beliau seorang ulama yang bernama Sayyid Khatib Bajanuddin Bin Shahab . Pasukan Beliau terkenal dengan sebutan "paderi" , karna luar biasanya ibadah dan kesungguhan iman pada mereka . Hingga perang Jihad yang Beliau lakukan pun mendapat sebutan " perang paderi " . Perlawanan yang dilakukan oleh pasukan paderi cukup tangguh sehingga sangat menyulitkan Belanda untuk mengalahkannya. Oleh sebab itu Belanda melalui Gubernur Jendral Johannes van den Bosch mengajak pemimpin Kaum Padri yang waktu itu telah dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol untuk berdamai dengan maklumat Perjanjian Masang pada tahun 1824. Tetapi kemudian perjanjian ini dilanggar sendiri oleh Belanda dengan menyerang nagari Pandai Sikek. Pada tahun 1833 perang berubah menjadi perang antara kaum Adat dan kaum Paderi melawan Belanda, kedua pihak bahu-membahu melawan Belanda, Pihak-pihak yang semula bertentangan akhirnya bersatu melawan Belanda. Diujung penyesalan muncul kesadaran, mengundang Belanda dalam konflik justru menyengsarakan masyarakat Minangkabau itu sendiri. Bersatunya kaum Adat dan kaum Padri ini dimulai dengan adanya kompromi yang dikenal dengan nama Plakat Puncak Pato di Tabek Patah yang mewujudkan konsensus Adat basandi Syarak (Adat berdasarkan agama). Penyerangan dan pengepungan benteng kaum Padri di Bonjol oleh Belanda dari segala jurusan selama sekitar enam bulan (16 Maret-17 Agustus 1837) yang dipimpin oleh jenderal dan para perwira Belanda, tetapi dengan tentara yang sebagian besar adalah bangsa pribumi yang terdiri dari berbagai suku, seperti Jawa, Madura, Bugis, dan Ambon. Telah tiga kali Belanda mengganti komandan perangnya untuk merebut Bonjol, yaitu sebuah negeri kecil dengan benteng dari tanah liat yang di sekitarnya dikelilingi oleh parit-parit. Barulah pada tanggal 16 Agustus 1837, Benteng Bonjol dapat dikuasai setelah sekian lama dikepung. Pada bulan Oktober 1837, Tuanku Imam Bonjol diundang ke Palupuh untuk berunding. Tiba di tempat tersebut dia langsung ditangkap dan dibuang ke Cianjur, Jawa Barat. Kemudian dipindahkan ke Ambon dan akhirnya ke Lotak, Minahasa, dekat Manado. Di tempat terakhir itu ia meninggal dunia pada tanggal 8 November 1864. Tuanku Imam Bonjol dimakamkan di tempat tersebut. 9 . Asy - Syaikh Muhammad 'Izzuddin Al - Qossam . ---------------------------------------------------------------------------------- Beliau adalah Muhammad 'Izzuddin Bin Abdul Qodir Al - Qassam, Ulama, mujahid dan pejuang legendaris yang menjadi panutan, di segani dan sangat legendaris di belahan negeri Syam khususnya Palestina. Syaikh Izzuddin Al-Qassam dilahirkan di baldah daerah Jablah, selatan Lataqiah, Beirut yang merupakan wilayah kekuasaan Khilafah Turki Ottoman pada tahun 1882 dan terdidik dalam keluarga agamis yang dikenal memiliki kepedulian dengan ilmu syariah kuat serta pemuka Mursyid Thoriqoh Qodiriyah. Pada tahun 1896, Izzuddin Al Qassam belajar di Universitas Al Azhar Kairo dan lulus tahun 1906 dan kembali ke kampung halamannya. Ia menjadi guru dan khatib di Masjid Ibrahim bin Adham. Ketika Perancis menjajah Suriah di akhir perang dunia I tahun 1918, Syaikh Izzuddin Al Qassam bersama santri -santrinya melawan penjajah Perancis ini. Akhirnya Al-Qassam menjadi buron penjajah Perancis. Setelah kembali ke Jablah, ia memegang peran pengganti ayahnya dalam mendidik hafalan Al-Quran dan menjadi imam masjid Manshuri. Ia dikenal piawai dalam khutbah. Ia juga memimpin unjuk rasa pertama mendukung bangsa Libia melawan penjajah Italia. Ia sendiri menghimpun dana solidaritas untuk bangsa Libia. Al-Qassam sendiri divonis eksekusi mati karena membantu komandan Umar Baithari dalam revolusi Jabal Zion 1919-1920 namun tidak tertangkap. Perjalanan ke Palestina ------------------------------------- Setelah Suriah dijajah Perancis tahun 1920, Al-Qassam pergi ke Palestina dan tinggal di kota Haifa. Ia memegang jabatan imam Masjid Al-Istiqlal dan khatib di sana serta memimpin lembaga pemuda Islam. Ia kemudian membentuk sebuah organisasi bawah tanah yang dikenal “Kelompok Al-Qassam”. Syeikh Izzuddin Al-Qassam berusaha memerangi buta huruf yang dialami oleh petani di sana. Sehingga popularitasnya di kalangan petani dan masyarakat biasa sangat baik. Tahun 1926, Al-Qassam memimpin Lembaga Pemuda Muslim dan berjihad melawan penjajah Inggris. Ia juga melawan gejala meluasnya pengaruh gerakan zionis di Palestina. Ia menempuh jalan perang senjata dan itu sebagai salah satu solusi mengakhiri penjajah Inggris yang menjadi pondasi berdirinya entitas zionis di Palestina. Tahun 1935, penjajah Inggris memperketat gerak Al-Qassam di Haifa. Beliau pun pindah ke perkampungan yang dikenal oleh warga sebagai penghulu syariat dan khatib yang berkeliling desa dan menghasung warga melawan Inggris. Di Jenin, Izzuddin Al-Qassam mulai melakukan aksi perlawanan bersenjata di sana. Perjuangan Bersenjata ------------------------------------ Syaikh Izzuddin Al-Qassam bersama rekan-rekannya membentuk sel rahasia secara struktur dan rapi. Ada satuan khusus dakwah untuk jihad, satuan komunikasi politik, satuan intelijen, satuan pelatihan militer, dan pada saat yang sama ia menghimpun dana untuk membeli senjata. Ia sangat bersemangat dalam mengerjakan segala dengan rapi. Beliau baru mendeklarasikan revolusi setelah kasus penguasaan tembok Al-Barraq Al- Aqsha tahun 1929. Sejak itu, ia mengirim kadernya ke perkampungan dan wilayah pedalaman untuk memobilisasi jihad dan revolusi melawan penjajah. Rakyat Palestina menyambut seruan ini. Syaikh Izzuddin Al-Qassam sendiri gugur Syahid setelah Penjajah Inggris mengetahui persembunyian Syaikh Izzudin Al-Qassam di desa Barud 15 November 1935. Namun ia berhasil melarikan diri bersama 15 santrinya ke desa Syekh Zayed namun tetap diburu oleh Inggris selama 4 hari. Pasukan Inggris mengepung Syeikh Izzuddin Al- Qassam dan memutus hubungan dengan desa-desa sekitarnya. Mereka memintanya menyerah. Namun Al- Qassam menolak. Ia pun terlibat baku tembak dengan pasukan Inggris dan menewaskan 15 di antara pengikut Al- Qassam karena tidak imbang. Dalam waktu enam jam bentrokan, Syekh Izzuddin Al-Qassam gugur bersama sebagian pengikutnya pada 20 November. Sebagian pengikut lainnya terluka. Syahid dan gugurnya Syaikh Izzuddin Al-Qassam memberikan pengaruh besar dalam revolusi akbar Palestina di tahun 1936 dan menjadi titik tolak dalam perjalanan gerakan nasional Palestina. Perjalanan Jihad Asy - Syaikh 'Izzuddin Al - Qassam sangat besar dan memberikan inspirasi kepada pejuang perlawanan dan revolusi Palestina di era selanjutnya. Sampai gerakan Hamas memutuskan untuk menamai sayap militernya di tahun 1991 dengan nama Brigade Izzuddin Al- Qassam sebagai ungkapan kesetiaan pada prinsip perjuangan Syaikh Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah . ( Kitab Natsru Al - Jawahir Wa Ad - Duror Fi Ulama Qarni Rabi` `Asyar : 2 / 1352. ) . 10 . Asy - Syaikh 'Umar Mukhtar . ------------------------------------------------------ Asy - Syaikh Umar Mukhtar, adalah seorang Pengajar , Murobbiy , Pendidik di Zawiyah Sanusiyah yang telah mengambil Tariqah dari Mursyid Sanusiyah . Beliau mengajak murid-muridnya untuk berjihad fisabilillah melawan Italia yang telah menduduki kota Banghazi Libya . Beliau telah memerangi Italia sebanyak 263 kali dalam masa duapuluh bulan saja, membuat Pasukan Italia marah dan mengepung pasukkannya, sehingga banyak tentera islam yang menyertainya jatuh gugur menghadap Allah, akhirnya Beliau ditangkap dan dipenjara selama empat hari, kemudian dihukum gantung hingga memperoleh syahid pada tahun 1350 hijriyah. ( Natsrul Jawahir Wa Dururu Fi Ulama Qarni Rabi` `Asyar :1/939, Bayanul Jazim : 144 ) .Oleh : Ustadz Ahmad Mawardi bin KH. Syukur Ya'qub

0 komentar:

Posting Komentar